Peluang Usaha UMKM Jahe Merah

Peluang Usaha UMKM Jahe Merah|penelitian jahe merah, usaha umkm jahe merah, teknologi hand candy
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HARD CANDY DENGAN PENAMBAHAN KATEKIN GAMBIR & JAHE MERAH SEBAGAI PELUANG USAHA BAGI UMKM DI KOTA PADANG 

Peluang-Usaha-UMKM-Jahe-Merah
Peluang-Usaha-UMKM-Jahe-Merah

Pandemi virus corona berdampak buruk terhadap sektor ekonomi Indonesia. Termasuk bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bertumbuh di Sumatera Barat (Sumbar), bahkan ribuan di antaranya ambyar gulung tikar. Upaya yang perlu dilakukan tentu dengan kemauan berinovasi dan mengikuti tren pasar (Gatra.com, 2020). Tuntutan konsumen terhadap produk pangan juga mengalami perubahan. Saat ini dan ke depan, konsumsi pangan adalah dalam rangka pemenuhan tiga fungsi yaitu fungsi primer (primary function), fungsi sekunder (secondary function) dan fungsi tertier (tertiary function) yang dikenal dengan pangan fungsional. Bagi industri pangan, permintaan yang tinggi akan pangan fungsional berarti sebuah peluang untuk meningkatkan keuntungan dengan melakukan inovasi pengembangan produk dan formulasi makanan sesuai dengan permintaan pasar. Industri pangan fungsional merupakan peluang untuk membangun kesehatan bangsa. Produk konfeksioneri yaitu permen (hard candy) dapat menjadi alternatif lainya selain minuman instan, dimana produk ini menjadi salah satu produk yang paling digemari masyarakat dari berbagai lapisan umur dan kelas sosial. Bahan utamanya adalah sukrosa, sirup glukosa, dan air (Nurwati, 2011). Sukrosa merupakan bahan yang berpotensi tinggi menyebabkan karies/lubang gigi akibat bakteri (Nurramdhan, 2010; Susi, et al, 2012). Salah satu solusi terhadap masalah tersebut adalah mengembangkan hard candy sebagai pangan fungsional dengan khasiat antioksidan dan antibakteri yang berasal dari bahan alami. Penelitian tentang gambir gencar dilakukan sekarang ini karena katekin yang terkandung dalam gambir sangat tinggi berkisar antara 7- 33%. 

Berdasarkan hasil-hasil penelitian tentang aktivitas farmakologi gambir, katekin mempunyai fungsi sebagai antioksidan, antimikroba, antibakteri dan sebagainya dijadikan dasar pengembangan produkproduk farmasi dan pangan fungsional. Katekin juga merupakan agen yang potensial sebagai antioksidan dan antibakterial (Higdon dan Frei, 2003) sehingga bisa meningkatkan imunitas tubuh. Sumatera Barat menjadi sentra produksi gambir terbesar di tanah air dengan pasokan mencapai 80 persen dari kapasitas nasional. Data Asosiasi Komoditas Gambir Indonesia (AKGI) menyebutkan, setiap tahunnya para petani gambir di Bumi Minangkabau rata-rata mampu memanen 17.000ton tanaman yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Limapuluh Kota dan Pesisir Selatan ini (Anton setiawan, 2020). Kandungan Jahe merah mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan jenis lainnya terutama jika ditinjau dari segi kandungan senyawa kimia dalam rimpangnya. Jahe merah mampu menghambat atau memodulasi proses kemotaksis atau mengatur aktifitas imunitas alami dalam merespon infeksi. Selain itu, jahe merah juga berkhasiat menekan pembentukan reaktif oksigen spesies production serta menghancurkan patogen (bakteri atau virus) penyebab infeksi (Panjaitan et al., 2012). Jahe memiliki khasiat anti virus yang sangat baik dan mengobati masalah pernapasan yang menjadi salah satu tanda dan gejala dari infeksi virus Covid-19. Penggunaan jahe merah sebagai imudator dapat diaplikasikan Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (SN-PKM) 2021 8 menjadi minuman instan, salah satunya oleh Aristia pada tahun 2020 yang melakukan optimalisasi imunitas di masa pandemi dengan minuman serbuk jahe merah (Aristia, 2020). Menanam tanaman obatan jahe merah pun mudah dilakukan, hanya butuh keseriusan masyarakat untuk memanfaatkan tanaman obat herbal yang berguna untuk kesehatan dan meningkatkan imun tubuh. Hal ini mulai dilakukan melalui upaya menjadikan Kampung KB Bukit Karan menjadi sentra penghasil jahe merah di Kota Padang (padang.go.id). Hal tersebut membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk mengembangkan produk konfeksioneri yaitu permen (hard candy) yang bisa bersaing dengan produk lainnya dan menjadi pilihan masyarakat saat ini. Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) merupakan salah satu faktor yang penting untuk memenuhi standar mutu atau persyaratan yang ditetapkan untuk pangan CPPB sangat berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan baik yang berskala kecil, sedang, maupun yang berskala besar. Melalui CPPB ini, industri pangan dapat menghasilkan pangan yang bermutu, layak dikonsumsi dan aman bagi kesehatan. (Pedoman CPPB-IRT, 2003).

Permasalahan pengolahan katekin dan jahe merah menjadi produk konfeksioneri yaitu permen (hard candy) oleh masyarakat serta bagaimana memanfaatkan peluang usaha di tengah pandemi Covid-19 ini bisa diatasi dengan memberikan teknologi pengolahan dan pendampingan proses pengolahan katekin dan jahe merah menjadi produk konfeksioneri yaitu permen (hard candy) kepada masyarakat. Diharapkan masyarakat bisa mengembangkan usaha serta menikmati sekaligus mendapatkan khasiatnya karena produk ini sangat praktis dan mudah dipasarkan secara luas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diadakanlah kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan tujuan memberikan pendampingan mengenai teknologi pengolahan hard candy dengan penambahan katekin gambir dan jahe merah sebagai usaha memanfaatkan peluang usaha dalam kondisi pandemic Covid-19.